Cendekiamanah.sch.id, Depok-Pada hari Sabtu tepatnya 10 April 2021 Pesantren Cendekia Amanah kedatangan tamu dari pihak kepolisian dalam hal ini langsung oleh Kapolresta Depok dan juga didampingi oleh Kapolsek Sukmajaya yang tempo hari berkunjung ke PCA sebelumnya.
Dalam lawatanya ke PCA, bapak Kapolresta Depok menghimbau dimasa Pandemi Covid-19 seluruh kegiatan baik berskala publik ataupun internal harus tetap mengedepankan Prokes (protokol kesehatan) yang super ketat. Pasalnya sampai detik ini angka kematian Covid-19 di Indonesia termasuk kedalam golongan negara yang tinggi dalam prosentasenya walaupun tingkat positif masih dalam kategori single digit.
Disamping pihak, Kapolresta dan Kapolsek beserta jajaranya turut memberikan bantuan beras yang diperuntukan untuk membantu kebutuhan santri sehari-hari.

Ustadz Faiz Sekretaris Umum Pondok Pesantren Cendekia Amanah menyatakan bahwa kedatangan para jajaran petugas keamanan negara untuk Resort dan Sektor Depok-Sukmajaya ini termasuk kehormatan bagi insan PCA, karena dengan kehadiran para petugas keamanan itu ikut juga memberikan pengayoman rasa aman dan nyaman khususnya bagi Pesantren Cendekia Amanah Depok. 10/04/2021. Baca juga pada akun instagram resmi @pesantren.cendekia.amanah.
Harapanya bahwa seluruh kegiatan masyarakat apalagi menjelang Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri dapat dikendalikan terutama pada saat kegiatan-kegiatan ibadah yang bisa dikatakan cukup masif ketika Ramadhan.
Tarawih salah satunya, meskipun sudah ada peraturan resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia tentang pembatasan kapasitas jamaah tarawih secara berjamaah di Masjid atau Mushala pada angka 50%, realisasinya di lapangan juga tetap membutuhkan supervisi yang super, karena tentu gairah ibadah selama pandemi terutama di bulan suci Ramadhan merupakan momen yang di tunggu oleh umat islam di dunia tidak terkecuali di indonesia.
Apalagi menyangkut persoalan halal bihalal serta silaturahim antar masyarakat baik dalam maupun luar kota, sebaiknya ada pola khusus dalam pengaturanya termasuk bagaimana pola tracing pergerakan orang ke luar daerah atau mudik serta keperluan rekreasi, tentu akan menjadi polemik di tengah masyarakat apabila masih carut marut. (aa).