Cendekiamanah.sch.id, Depok-Pada awal tahun 2021 ini selalu terdengar lantunan bacaan kitab kuning beserta semaraknya diba’ dan tidak lupa lantunan ayat suci Al Quran yang tiada henti berkumandang.
Belum lagi ketika weekend tiba tidak hentinya lantunan genderang rebana beserta syair shalawat nan syahdu ikut mengiri kegiatan seni hadrah itu. Lanjut dengan santriwati yang ternyata lebih asyik membaca bait Al Quran melalui seni baca Al Quran (Qiro’ah).
Tidak lupa, public speaking dengan model khas tausyiah ikut menyemarakan rangkaian kegiatan pesantren yang sedianya telah berjalan setiap weekend tepatnya sabtu malam ahad. Para santri juga terus diberikan dorongan agar dapat meramu bait kata bukan hanya melalui lisan namun bahasa tulisan.
Melalui kegiatan literasi yang telah diberikan selama ini diharapkan mampu meng-endorse para santri untuk dapat menjadi cendekiawan muslim yang anti-mainstream oleh para mubaligh kebanyakan zaman ini, beda cerita dengan zaman dahulu para ulama’ senang melakukan kolaborasi lisan dan tulisan.
Potret tersebut tidak lain karena keinginan pesantren dalam rangka merealisasikan model pendidikan yang mengkombinasikan antara sistem pendidikan salaf yang masih aktual dan mengadopsi model pendidikan modern yang baik, memadukan antara teori dan praktik serta menyeimbangkan antara model kelas dan alam terbuka.
Peserta didik diberikan waktu penuh untuk berada dilingkungan pesantren dengan pelajaran agama dan umum untuk mengembangkan intelektualitas sekaligus keterampilan dalam mengimplementasikannya.
Model pendidikan ini ditujukan untuk mencetak generasi Qur’ani yang berpijak pada keimanan yang kokoh sekaligus menyebarkan manfaatnya di seluruh alam raya sesuai dengan visi PCA yakni terwujudnya lembaga pendidikan islam yang membentuk generasi berkarakter qurani.
Dalil atas hal tersebut diatas menjadi pedoman kuat oleh para stakeholder serta para dewan pendidik PCA untuk terus maju mengurusi para santri dengan totalitas. Terusan dari cerita kurikulum ini membuktikan akan seriusnya lembaga sesuai wujud cita-cita dan visi yang terintegrasi pada jalur yang sudah sesuai dengan tema integrative boarding school.
Untuk pematerinya telah sedemikian rupa ditata serta diseleksi kemampuanya agar seluruh target kurikulum sesuai ketercapaian kompetensi dasar dapat terintepretasikan dengan baik melalui pembelajaran yang dikonsep sebagai kurikulum pesantren.
Mohon do’anya saja agar Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Kota Depok dapat terus menyampaikan butiran-butiran ilmu sebagai syiar islam melalui pesantren. (aa).